Friday, December 30, 2011

KONTROVERSI PULAU KOMODO MENJADI NEW 7 WONDERS

Pada Desember 2007, terpilih destinasi wisata di Indonesia yang masuk nominasi New 7 Wonders, yaitu Taman Nasional Komodo, Danau Toba dan Anak Gunung Krakatau bersama-sama dengan 440 dari 220 Negara. Pada bulan Agustus 2008, Indonesia mendaftar sebagai salah satu panitian pendukung resmi dengan membayar biaya administrasi masing-masing destinasi sebesar US$199 atau sekitar Rp 1,7 juta. Barulah pada 21 Juli 2001, Taman Nasional Komodo menjadi nominasi dari Indonesia dari 28 finalis lainnya. Setelah kesediaan Indonesia mengikuti N7W, dan disinilah mulai banyak kontroversi yang terjadi.

Kontroversi yang ada antara lain, Indonesia diminta membayar US$10 juta atau sekitar Rp 89,7 miliar, kemudian kontroversi vote komodo yang dimulai dari internet lalu sms dengan tarif Rp 1000/sms hingga Rp 1/sms, kemudian ditambah lagi pernyataan yang akan menjadikan pulau komodo menjadi bali kedua. Tapi jika benar pulau komodo akan menjadi bali keuda, maka ditakutkan populasi komodo akan semakin menurun dikarenakan aktivitas manusia yang terlalu banyak.

Kemudian mengenai vote komodo, banyak yang mengatakan bahwa keberadaan kantor N7W di Swiss tidak sah dan bukan bagian dari UNESCO yang berurusan dengan warisan dunia, yang jelas dari organisasi ini hanyalah alamat emailnya saja. Untuk itu pemerintah Indonesia menghimbau agar rakyat Indonesia tidak terjebak dalam permainan N7W yang disinyalir hanya mengambil keuntungan dari tarif sms yang dikirim untuk vote pulau komodo.

Jadi kita sebagai masyarakat Indonesia harus mampu mengetahui secara jelas keberadaan organisasi N7W ini, jangan sampai kita tertipu oleh organisasi ini dan jangan sampai kita dirugikan juga. Sekarang tinggal kembali kepada kita bagaimana menanggapi pulau komodo menjadi 7 keajaiban dunia yang baru, kita harus bisa menjaga kelestarian pulau komodo ini dari kepunahan.

No comments:

Post a Comment