Friday, December 30, 2011

KONTROVERSI SEA GAMES KE 26

SEA Games merupakan ajang olahraga bergengsi yang dilaksanakan oleh Negara – Negara Asean. SEA Games ke 26 yang diselenggarakan di Indonesia pada bulan November kemarin ternyata menuai banyak kontroversi. Yang dimulai dari belum siapnya sarana olahraga yang akan digunakan hingga diliburkannya siswa – siswa SD, SMP dan SMA. Lalu bagaimana kita menanggapi semua kontroversi ini?

Suara yang meminta pelaksanaan SEA Games 2011 ditunda mulai bergema dari gedung wakil rakyat. Wakil Ketua Komisi X DPR Utut Adianto adalah salah seorang yang serius menyarankan agar pemerintah tidak lagi memaksakan penyelenggaraan event olahraga se-Asia Tenggara itu sesuai dengan jadwal semula, yaitu 11–22 November 2011. Dia menyarankan agar pemerintah memundurkan jadwal pelaksanaan SEA Games setidaknya 3–4 bulan. Berdasar pantauan pihaknya hingga beberapa hari terakhir, sejumlah venue untuk beberapa cabang olahraga masih belum siap. Di antaranya, kolam renang, stadion atletik, dan lapangan tembak. Karena kesuksesan penyelenggaraan SEA Games tidak hanya cukup dijawab dengan pernyataan pemerintah yang berulang-ulang siap mempercepat pengerjaan venue. Persoalan penyiapan venue bukan semata –mata persoalan kesiapan menambah jumlah tenaga pekerja atau semacamnya. Kesuksesan dari acara ini juga dilihat dari layak atau tidaknya sarana olahraga untuk berbagai pertandingan di masing – masing cabang olahraga.

Tetapi tidak semua anggota menyampaikan kritik dan kekhawatirannya atas pelaksanaan SEA Games. Terdapat beberapa orang yang menyatakan bahwa pelaksanaan SEA Games kali ini akan berjalan lancer, semua sarana dan prasarana sudah disiapkan secara maksimal. Tetapi menurut saya penyelenggaraan SEA Games kali ini memang tidak maksimal karena banyaknya sarana yang belum siap sepenuhnya. Para atlit pun mengeluhkan tidak maksimalnya persiapan kelengkapan untuk SEA Games, tidak hanya dari para pemain yang mengeluhkan SEA Games kali ini. Kontingen dayung Singapura pun memprotes penyiapan fasilitas dayung, sementara kontingen Filipina dikutip menyebut SEA Games ini paling kacau dibanding perhelatan sebelumnya.

Sementara untuk masalah siswa diliburkan juga banyak menuai kritik keras dari berbagai pihak. Dirjen Pendidikan Dasar misalnya, meminta dengan tegas bagi para siswa yang diliburkan agar mendapatkan waktu belajar pengganti pada saat diliburkan. Memang waktu belajar pengganti sangat dibutuhkan agar siswa dapat mengejar semua materi pelajaran yang akan dihadapi pada ujian.
Tapi diluar dari semua kontroversi itu, SEA Games kali ini sudah berjalan dengan sesuai rencana. Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan mengoleksi medali paling banyak dari Negara ASEAN lainnya. Itu menutupi berbagai kontroversi yang ada sebelum pelaksanaan SEA Games ke 26 berlangsung.

KONTROVERSI PULAU KOMODO MENJADI NEW 7 WONDERS

Pada Desember 2007, terpilih destinasi wisata di Indonesia yang masuk nominasi New 7 Wonders, yaitu Taman Nasional Komodo, Danau Toba dan Anak Gunung Krakatau bersama-sama dengan 440 dari 220 Negara. Pada bulan Agustus 2008, Indonesia mendaftar sebagai salah satu panitian pendukung resmi dengan membayar biaya administrasi masing-masing destinasi sebesar US$199 atau sekitar Rp 1,7 juta. Barulah pada 21 Juli 2001, Taman Nasional Komodo menjadi nominasi dari Indonesia dari 28 finalis lainnya. Setelah kesediaan Indonesia mengikuti N7W, dan disinilah mulai banyak kontroversi yang terjadi.

Kontroversi yang ada antara lain, Indonesia diminta membayar US$10 juta atau sekitar Rp 89,7 miliar, kemudian kontroversi vote komodo yang dimulai dari internet lalu sms dengan tarif Rp 1000/sms hingga Rp 1/sms, kemudian ditambah lagi pernyataan yang akan menjadikan pulau komodo menjadi bali kedua. Tapi jika benar pulau komodo akan menjadi bali keuda, maka ditakutkan populasi komodo akan semakin menurun dikarenakan aktivitas manusia yang terlalu banyak.

Kemudian mengenai vote komodo, banyak yang mengatakan bahwa keberadaan kantor N7W di Swiss tidak sah dan bukan bagian dari UNESCO yang berurusan dengan warisan dunia, yang jelas dari organisasi ini hanyalah alamat emailnya saja. Untuk itu pemerintah Indonesia menghimbau agar rakyat Indonesia tidak terjebak dalam permainan N7W yang disinyalir hanya mengambil keuntungan dari tarif sms yang dikirim untuk vote pulau komodo.

Jadi kita sebagai masyarakat Indonesia harus mampu mengetahui secara jelas keberadaan organisasi N7W ini, jangan sampai kita tertipu oleh organisasi ini dan jangan sampai kita dirugikan juga. Sekarang tinggal kembali kepada kita bagaimana menanggapi pulau komodo menjadi 7 keajaiban dunia yang baru, kita harus bisa menjaga kelestarian pulau komodo ini dari kepunahan.